|
|
|
|
Kasal dalam pengarahannya mengatakan “Pembekalan dengan mengangkat tema ”Paja AAL-68 Generasi Penerus Pemimpin Bangsa di Era Indonesia Emas 2045” sangat relevan karena dalam kurun waktu tiga dekade mendatang, kalianlah generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan TNI Angkatan Laut di masa-masa dekade Indonesia emas tahun 2045 nanti. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah tidak terbendung lagi, diantaranya revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan pesatnya perkembangan industri yang berbasis siber, internet of things (IoT), big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), kemudahan akses komunikasi, dan kecanggihan teknologi digital”.
Selanjutnya Kasal menyatakan ”Perubahan dan perkembangan teknologi memberikan dampak sangat signifikan terhadap kehidupan sosial seperti keterbukaan sehingga kita harus berhati-hati menjaga kerahasiaan, menurunnya interaksi sosial secara fisik, dunia yang serba instan dan resiko serangan siber. Berbagai dampak ini menunjukkan telah terjadi pergeseran kehidupan sosial dan bermasyarakat yang harus diantisipasi sehingga tidak memberikan dampak buruk. Perubahan dan perkembangan teknologi secara otomatis juga memberikan pengaruh yang harus dihindari dan disikapi dengan bijak sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi kehidupan sesuai profesi dan etika sebagai Perwira TNI Angkatan Laut, seperti perubahan perilaku, gaya hidup, menurunnya disiplin dan militansi, literasi pendidikan (minat baca) rendah dan jiwa sosial serta kebersamaan yang terdegradasi.
Sebelum mengakhiri pengarahannya Kasal memberikan penekanan sebagai motivasi “Jadilah diri sendiri jangan pernah tergantung dan mengandalkan orang lain. Bangunlah stigma (ciri) yang positif dengan perilaku yang baik setiap hari. Jadilah Perwira yang selalu dicari dan dibutuhkan bukan Perwira yang ditolak dan dihindari. Dalam masa pengabdiannya Perwira Jalasena akan selalu dituntut untuk mampu menyelesaikan semua tugas, menjaga kehormatan serta memberikan pengabdian terbaiknya kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
(Dispen Lantamal III Jakarta)
|
Previous Page | Next Page